"Tata Moseva" by: Joe SLI


Siapa itu Tata Moseva? Mengapa klipnya di kuburan? Tumben bikin lagu sedih? Banyak yang bertanya demikian selepas aku merilis video klip terbaruku, kemarin pertengahan bulan Maret di youtube. “Dimana Kau Berada (Tata Moseva)”. Sebenarnya aku tidak mau membahasnya lagi, cerita itu begitu kelam. Tapi terpaksa kujawab untuk memuaskan mereka.

Dulu, akhir tahun 2012. Aku lagi senang-senangnya belajar hypnosis dan NLP, Neuro Linguistik Programming. Pemrograman pikiran. Aku belajar bersama adikku Wildan, di Purwokerto. Guruku, Pak Beta, sejawat satu profesi denganku, perawat. Kini aku PNS di Dinkes Kabupaten Tegal. Hobi nyanyi dari kuliah sampai sekarang tak bisa kuhentikan. Begitu cintanya aku dengan dunia tarik suara. Sungguh. Bahkan di surga pun aku akan tetap bernyanyi kelak.

Tiga bulan lamanya pelatihan hypno-NL kala itu, melewati Ramadhan. Aku dan adikku kadang tidur di hotel melati, lebih sering lagi malah tidur di ruang pelatihan Pak Beta. Biar irit. Waktu itu masih sewa ruko di depan Universitas Muhammadiyyah Purwokerto. Syukurlah, Santy, istriku, mengijinkanku mondar-mandir make motor, Tegal-Purwokerto. Dia yakin pelatihan ini akan bermanfaat untuk pengembangan diri keluarga kami kelak. Dia kutinggal di rumah  bersama Jeny, anak gadisku yang berumur 4 tahun.

Pelajaran NLP ini mulai menarik saat masuk sesi praktik. Ada satu teknik terapi unik bernama Time line, garis waktu. Impian kita satu tahun ke depan bisa kita desain dengan teknik ini. Banyak cerita dari Pak Beta tentang keberhasilan peserta pelatihan dalam teknik ini. Ini kusebut teknik berdoa dengan gaya modern. Bukannya merubah takdir sih, tapi ikhtiar. Ikhtiar itu kan bagian dari perjalanan bagaimana Tuhan mewujudkan takdir. Begitu aku mengartikannya.

Waktu materi time line itu diberikan, kami peserta pelatihan berempat. Semuanya harus praktik. Kami diminta Pak Beta menuliskan 4 target waktu dan apa yang ingin dicapai di tahun 2013. Yap, aku mantap. Bulan Maret 2013 aku akan beli rumah baru untuk praktik perawatan lukaku. Juni 2013 omzet praktikku akan naik 2 kali lipat. Agustus 2013 aku akan beli mobil. Dan, bulan Februari 2014 akan ada sesuatu yang luar biasa di rumahku. Target waktuku sengaja menjorok sampai ke awal tahun 2014.

Mulailah, kami dituntun Pak Beta. Diiringi musik relaksasi, kami masing-masing berdiri di lajur lakban memanjang 8 meter, sejajar di atas karpet. Memejamkan mata, mengatur napas. Dan, Pak Beta mulai memberikan perintah.

“Bayangkan, ada sebuah garis cahaya putih, memanjang tanpa ujung ke arah depan dan ke belakang. Mengambang persis di sebelah pinggang Anda. Sekarang, peragakan dengan kedua tangan Anda, ambillah garis cahaya itu. Letakkan di atas kepala. Lalu perlahan, turunkan garis cahaya itu ke arah dada. Pelan-pelan, cahaya itu turun ke bawah, menembus kepala Anda, dan dada Anda. Rasakan begitu hangat dan nyaman saat melewati tubuh Anda itu.

Kini, peragakan dengan kedua telapak tangan Anda, bukalah garis cahaya itu melebar. Semakin melebar, meluas. Hingga garis cahaya itu menyibak kegelapan lingkungan sekitar Anda menjadi sebuah alam baru. Kini, Anda ada di alam baru, berdiri di jalan setapak yang begitu indah. Terang benderang. Jalan itu dipenuhi dengan warna-warni bunga sebagai pagarnya, semerbak aromanya. Udara dan cuacanya sejuk bisa Anda rasakan sekarang.

Sekarang, bayangkan ada empat buah titik di jalan setapak itu. Yang berjarak masing-masing satu langkah kaki. Itu adalah empat target pencapaian Anda setahun mendatang. Kini, peragakan dengan langkah kaki Anda. Sekarang, peragakan, majulah satu langkah ke titik pertama dan rasakan dengan nyata pencapaian Anda di target pertama itu.”

Kami berempat maju selangkah. Berhenti di titik imajiner pertama. Disitu aku mulai membayangkan, sekarang adalah Maret, 2013. Aku berada di rumah baruku. Sudah lama kuincar rumah ini. Rumah milik almarhum Habib Ghosim yang letaknya di seberang tempat praktikku sebelumnya, kini jadi milikku. Bangunan dengan lebar 7 meter dan panjangnya hingga 37 meter. Ada dua mobil pasien yang sedang parkir di luar. Aku melihat Mbak Ida dan Soleh, karyawanku, sedang merawat luka pasien kencing manis. Film impian ini begitu nyata dalam kreasiku sebagai sutradara.

Aku berbincang dengan keluarga pasien. Kudengar dia berkata “Wah, tempat praktiknya baru ya, Pak Johan. Lebih luas.” Aku pun menjawabnya dalam imajinasiku, “Ya Pak, demi kenyamanan pasien, kalo dulu kan tidak ada AC-nya, bau lukanya kemana-mana. Disini bapak yang nganter pasien juga nyaman.”

Tiba-tiba, Pak Beta menyela, “Sudah? Bersiaplah menuju titik imajiner yang kedua. Melangkahlah satu langkah ke depan, rasakan pencapaian nyata Anda yang kedua. Libatkan semua panca indera. Visual, audio, kinestetik. Silahkan.”

Kami langsung fokus ke titik kedua. Kami berempat melangkah. Wow, ini adalah bulan Juni tahun 2013. Kulihat pasienku membludak, penuh. Karyawanku sudah berjumlah 6 orang, semua gesit melayani, berseragam hijau, khas branding tempat pelayanan praktikku. Kami melayani pasien sampai jam 10 malam. Ya Allah, aku dipercaya oleh banyak orang, wajah mereka berharap sembuh. Kaki mereka sedang membusuk dan  terancam amputasi.

“Ini laporan bulan Juni, Pak.” Mbak Ida menyodorkan laporan bulanan. Kulihat grafik naik hingga dua kali lipat. 60 juta! Ya Allah, ini omzet tertinggi seumur hidupku.

“Luar biasa ya, Mbak. Padahal ini bulan puasa lho. Tempat pelayanan kesehatan umumnya omzetnya lagi turun. Terimakasih ya, Mbak.” Mbak Ida tersenyum balik.

“Sudah?” tiba-tiba ada suara Pak Beta. “Bersiaplah menuju impian Anda yang ketiga.”
Kami peserta pelatihan meninggalkan semua adegan rekayasa pikiran tadi. Ambil satu langkah ke depan. Dan inilah impian ketigaku. Mobil! Ini adalah Agustus 2013. Mobil sedan merah yang sudah dari tahun lalu sering kugambar di coretan kertas dan papan impian. Yes, aku sedang mengandarainya! Wow, AC-nya dingin. Duduknya nyender nyantai kayak di pantai. Tiiin Tiiiin!.. Kuklakson dua kali.

“Wah.. akhirnya kelakon naik mobil bersama keluarga ya, Mah.” Kusapa Santy yang tak henti-hentinya tersenyum.
 “Yeey.. hidup Papah. Alhamdulillah nggak kehujanan lagi! Ayo Jeny, bilang apa ke Papa?”
“Terimakasih, Papah.” Jeny di belakang tersenyum riang kuajak jalan-jalan keliling Alun-alun kota Tegal.

Tiba-tiba, “Bersiaplah menuju impian terakhir Anda.” Suara Pak Beta, membuyarkan film pendekku.
Kami melangkah ke titik impian terakhir. Inilah titik impian terakhirku, Februari 2014. Banyak orang berkerumun di rumahku. Memandangku, mereka seperti berbisik pelan. Suasana hening. Ada sesuatu yang luar biasa di rumahku. Suatu peristiwa besar. Teman band, teman kantor, teman perawat. I don’t know what it is. Pokoknya it’s a big moment.

“Sudah?” Suara Pak Beta, memotong lamunan kami.

“Berbaliklah. Dan, berjalanlah kembali ke titik awal posisi berdiri kalian tadi, sambil meraih sumber-sumber energi dari semua takdir pencapaianmu tadi. Masukkan ke dalam dada. Ambillah keberuntungan-keberuntungan, kejadian-kejadian, orang, daya, waktu, tenaga yang sudah mendukung semua pencapaianmu menjadi nyata.”

Kami melangkah perlahan balik ke titik awal berdiri. Gerakan tanganku seperti menggapai sesuatu dari kekosongan dan mengarahkannya masuk ke dalam dada. Aku menarik semua gambar orang yang tadi aku temui dalam pikiranku, semua pasienku, keluargaku, karyawanku, temanku. Seperti banyak kilat cahaya putih dari alam semesta masuk menyelinap ke dalam dada. Whuz… whuz… whuz…

Tibalah kami di titik awal. Kami balik kanan, memandang jalan impian masa depan kami dengan mata yang masih tertutup. Memantapkan hati. Ya, Tuhan akan mewujudkan semua itu untukku. Pak Beta menuntun kami untuk mengubah semua film imajinasi impian tadi menyempit dan kembali menjadi sebuah garis cahaya yang melintasi menembus dada. Zap! Kami meletakkannya kembali tepat di sebelah pinggang. Dan, lenyap begitu saja. Cling! selesai. Kami membuka mata perlahan dan saling tersenyum, kembali ke realita, kami sedang di tempat pelatihan Pak Beta. Oh, ternyata pipiku basah. Rupanya aku menangis tanpa sadar karena begitu emosionalnya terlibat terapi permainan tadi.

Waktu berjalan. Mengalir alami begitu saja. Pesanan impianku sudah masuk ke alam bawah sadar. Dipasrahkan ke Tuhan. Biarkan Dia mewujudkannya dengan caraNya. Dan, waktu bertahap membuktikannya. Semuanya mewujud nyata! Ini keajaiban hidup paling spektakuler yang belum pernah aku alami.

Maret 2013. Rumah Habib Ghosim ternyata tak jadi terbeli, karena istrinya takut ribet urusan dengan bank. Rupanya yang jadi takdirku adalah membeli rumah sebelah praktikkanku sebelumnya. Aku tutup hutang koperasi, 15 juta dengan uang hasil praktikku. Dua minggu keliling bank, akhirnya dapat hutangan 350 juta dari Bank BPD.

Juni 2013! Omzetku naik, 63 juta! Padahal bulan Mei hanya 30 juta! Oh my god! This is real!
Lalu liburan lebaran tahun itu, Om Honok, pamanku dari Semarang datang silaturahmi. Dia menawarkan mobilnya. Dia bosan ingin ganti. Dan tahukah apa mobilnya? Benar! Sedan merah Toyota Corola SE, sesuai pesanan impian time line-ku! Aku menyanggupinya, mulai menabung saat itu. Akhirnya terbeli meskipun waktunya agak mundur dari impian. Bukan Agustus tapi awal September 2013.

Aku terpana dengan semua takdir ini dan terus melaporkan ke Pak Beta satu persatu. Hingga saat bulan Januari 2014, aku masih tak tahu apa yang akan terjadi di bulan depannya. Saat itu aku sempat menceritakan kebingungan impianku pada Santy. Dia sedang hamil usia 8 bulan, persiapan menyambut anak keduaku.

“Bulan depan, akan ada peristiwa apa ya, Mah? Aku melihat dalam impianku, akan ada peristiwa besar di rumah ini, banyak sekali orang berkunjung kesini.”

“Ya, mungkin karena anak kita lahir, Pah.”

“Tapi, jika hanya sebuah kelahiran, tak mungkin sebanyak itu yang hadir, Mah.” Entahlah.

Awal Februari, kandungan Santy melewati HPL, Hari Perkiraan Lahir. Hingga, akhirnya seminggu kemudian, tanggal 8, Santy terlihat letih. Dia memang sudah 5 kali ngeflek, keluar darah selama kehamilan. Dia sering kecapaian meladeni suaminya ini yang sedang semangat-semangatnya praktik merawat luka.

Aku bawa Santy ke praktik bidan. Praktikanku kutinggal, nitip ke karyawan. Santy mulas, perutnya nggak karuan. Malam itu detak janin masih terdengar, normal. Namun esoknya, bidan kebingungan mencari suara jantung buah hati kami. Kami dirujuk ke praktik dokter spesialis kandungan. Dan disana, janin kami dinyatakan meninggal sebelum lahir.

Astaghfirullah… aku tersentak, dihantam tinju keras tepat di jantungku. Ya Allah… anak cewek yang kuimpikan. 9 bulan Santy letih membawanya. Aku pontang-panting cari uang, praktik sampe malam hingga kelelahan. Namanya pun sudah kusiapkan, Tata Moseva. Aku bersalah! Aku menyesal! Aku telah membuat impian yang tidak jelas! Tidak spesifik! Ya Allah, ternyata Engkau maha mendengar apa yang ada dalam pikiran. Pikiran ini begitu sakral! Ampuni ya Allah. Aku salah dalam berdoa.

Sekian
 Cerpen ini adalah kisah nyata penulis dan diabadikan juga dalam karya lagu berjudul
“Dimana Kau berada (Tata Moseva)”




 


Official Music Video of SeeMs LiKe IdiOt


"Dimana Kau berada" (Tata Moseva)

Indah saat ku kenang kamu
Meski kita belum menyatu
Dan kamu kan menjadi malam terakhirku saat rembulan pun layu

Andai kita akan bertemu
Pasti akan kuingat slalu. Dan aku kan menjadi slalu pemujamu saat mentari berpeluh

Jika kau sanggup mencintaiku wanita, terima, Terima aku wanita, Tahukah apa yang kukorbankan untukmu? semua, Semua untuk wanita, Dimanakah kini kau berada?




Album 'SaLam HeWan'
Video by SELOMITA
Director Wildan Kiki
Link youtube: https://bit.ly/2XQsHTe
Lagu ini dipersembahkan untuk mendiang Tata Moseva, putri Joe SLI yang meninggal 9 Februari 2014.
Info: www.seemslikeidiot.blogspot.com #rock#band#indie

Peran musisi dalam membangun

Kata siapa musisi hanya berekspresi saja, dengan diri yang selamanya egosentris? Hidup dalam dunianya sendiri, dengan sisi sosio-kultural yang buruk? Kata siapa musisi tidak berperan membangun? Banyak kisah yang menginspirasi datang dari musisi di berbagai belahan dunia. Mereka menggunakan kekuatannya, baik lagu, fans mereka, jaringan pertemanan mereka, pengaruh mereka untuk menumbuhkan sesuatu, mengajak berubah, berpikir kritis, dan melakukan sesuatu untuk lebih baik lagi. Tidak sebatas hura-hura belaka. That's the power of musician.

Jika memandang dari sisi personal branding, maka apapun yang dilakukan seseorang itu mencerminkan sisi lain kehidupannya juga, bahkan saling menguatkan. Branding manusia terbentuk tidak hanya dari satu sisi peran saja. Di Tegal, ada seorang drummer -yang tak mau disebut namanya- dia juga mempuyai pondok yayasan anak yatim yang membina sekitar 32 anak. Maka drummer tersebut adalah seorang drummer yang berjiwa sosial. Atau sebaliknya, dia adalah pegiat anak yatim yang mempunyai jika seni. Brand ini akan saling menguatkan, dan sadar atau tidak, disengaja atau tidak, gerak-gerik personalnya akan menyampaikan pesan dari brand itu, meski dalam karyanya dia tidak pernah secara langsung menyuarakan ajakan untuk mengasihi anak yatim. Dan meskipun saat berkecimpung dalam kegiatan anak yatim, dia juga tidak pernah mengajak anak yatim untuk bermusik.

Sama halnya, ketika Erix, vokalis Endank Soekamti, membangun sekolah gratis dengan Does university-nya. Meski dia tidak menyuarakan hal tersebut dalam lagunya pun, dia tetap memiliki kekuatan branding sebagai sebagai musisi yang peduli terhadap pendidikan. Apalagi jika seorang musisi secara langsung menyuarakan misinya dalam karya. Seperti Robi Gede, pentolan band Navicula, yang terang-terangan menyuarakan cintanya terhadap lingkungan dalam lagu-lagunya. Seperti Rage Against The Machine dan band U2 yang meneriakan visi sosial dan kemanusiaannya. Tentunya hal itu akan menjadi sebuah brand yang lebih kuat lagi. Dan seperti yang kita tahu, bahwa brand secara alamiah akan terbantuk dengan sendirinya -baik disengaja atau tidak- karena manusia mempunyai persepsi, punya hati. 

Senang sekali tentunya mendengar kabar baik, Yuni Shara sudah 6 tahun mendirikan sekolah PAUD untuk anak-anak yang kurang mampu. Inspiring tidak hanya sesama musisi, namun juga kepada ribuan fansnya!  Banyak juga ibu-ibu yang mengapresiasi saat Syahrini bisa memberikan santunan kepada 6.500 anak yatim tahun lalu. Ini belum lagi gerakan-gerakan sosial kemasyarakatan musisi kita yang senyap dari pemberitaan media. Baik musisi Nasional maupun musisi lokal.

Musisi memang nyata bisa berbuat, bisa berperan. Meski tidak semua musisi dapat terkoordinir dalam sebuah wadah organisasi, seolah tumbuh sendiri-sendiri.  Musisi dengan keunikan karakternya, dengan pilihan genre-nya, dengan pilihan cara berjuangnya dan pilihan idealismenya baik idealisme musik maupun prinsip hidup, menggambarkan perbedaan layaknya Bhinneka Tunggal Ika. Namun sebagai contoh, saat melihat dimana-mana musisi Tegal bergerak menggalang donasi saat terjadi bencana di Indonesia -terakhir, tsunami Palu dan Donggala- hal ini menyajikan gambaran lain tentang musisi. Ternyata ada kalanya, musisi dapat bersatu berperan dengan mengabaikan semua perbedaan yang ada.

Kekayaan perbedaan musisi layaknya kemajemukan SARA di Indonesia. Jika sudah menyangkut sosial kemasyarakatan, musisi bisa bersatu bergerak. Seperti di Tegal sendiri, pernah terbentuk Komunitas Musisi Tegal dan Jakwir Indie, namun organisasi itu tak bertahan lama. Bagaimanapun, demikianlah memang karakter musisi, dan tak perlu dipaksakan untuk selalu sama, tak wajib pula dikoordinir dalam sebuah organisasi. Yang terpenting, musisi dapat berperan membangun sesuatu, menumbuhkan sesuatu, memberi, bahkan menginspirasi dari apa yang dia lakukan, baik langsung dalam musikalitasnya, maupun melalui sisi lain kehidupannya.



 


Bahasan peran musisi di masyarakat ini, sempat dilontarkan dalam pertemuan kecil semalam (3/6) di Wiji Kopi, Tegal. Tiga band dedengkot Pantura Tegal: R.T.A.G, Ivory dan SeeMs LiKe IdiOt band berkumpul dan membahas rencana konser mereka yang bertajuk YLYV "Yang Lokal Yang Vokal". Acara yang akan digelar Sabtu sore, 15 Juni 2019 di Texin festival itu seperti gagasan yang sangat dirindukan setelah sekian lama tak bersilaturahmi dalam satu panggung. Harapan itu tetap ada, kebersamaan, perjuangan, membangun, bermanfaat untuk masyarakat banyak. Tantangan di depan masih banyak, persoalan sampah di Kabupaten Tegal yang sudah dibilang darurat, angka pengangguran, angka putus sekolah dan berbagai masalah lainnya. Semoga musisi bisa ikut berperan.









 


SLI's new song "Indonesia Bersatulah"



Sebuah lagu baru diluncurkan SeeMs LiKe IdiOt band (SLI) bulan Juni ini. Tepatnya, paska musim pilpres 2019 dan lebaran. Lagu bertajuk "Indonesia Bersatulah" sengaja dikhususkan untuk mengajak Indonesia untuk kembali bersatu setelah sekian lama kita "terkotak-kotak" karena dukungan kepada paslon capres.

Tak bisa dipungkiri, adanya musim pesta demokrasi ini, membuat kita ingin mengekspresikan dukungan dan rasa cinta kepada paslon capres idola kita. Namun, kebebasan berkespresi itu kadang membuat kita berlebihan hingga melukai perasaan dan membuat dinding pembatas sosial antara teman, bahkan keluarga. Sehingga tak jarang terjadi perpecahan dan keretakan hubungan sesama.

Lagu "Indonesia bersatulah" ini adalah salah satu dari isi album Indie kedua SLI "Salam Hewan", yang masih dalam proses penyusunan. SeeMs LiKe IdiOt, band yang berdiri dari tahun 2000 di Cirebon ini, kini adalah band tertua di Tegal yang sampai detik ini masih aktif berkarya. Tahun 2012 SLI kontrak management dengan Sony Music Indonesia dalam album Gudang Garam Intermusic Rockstar.

Imam Joend, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Tegal, mengucapkan selamat kepada SLI atas karya terbarunya. "SLI patut dicontoh sebagai band yang terus eksis berkarya. Sepanjang pengamatan saya, ini adalah artis Tegal terakhir yang kontrak rekaman dengan sebuah major label. Setelah SLI, sampai sekarang belum ada lagi seniman Tegal yang bisa sampai kontrak dengan major label," ujarnya.

Kali ini SLI menggaet anak-anak pramuka SBH (Saka Bakti Husada) pangkalan puskesmas Warureja untuk masuk ke dalam video klip ini. Gerakan pemuda kepanduan, sengaja untuk menjadi ikonik untuk mengajak Indonesia bersatu kembali dengan semangat nasionalisme.

"Saya senang sekali bisa masuk video klip ajang bertaraf Internasional ini," ujar Supri, salah satu anggota SBH. Bagaimana tidak, lagu ini juga telah resmi menjadi theme song dari acara International Scientific Meeting, Wound Ostomy Continence yang akan diselenggarakan di Aceh, tanggal 8-10 November tahun ini. Pertemuan ilmiah besar ini akan dihadiri ratusan pegiat luka, stoma dan inkontinensia dari berbagai negara. 

Sebuah kehormatan untuk ke-5 kalinya SLI diminta untuk membuat theme song untuk acara perawat luka bertaraf International, setelah sebelumnya telah 4 kali terhitung sejak tahun 2013. Semoga bisa menyemangati teman-teman untuk bersatu menghebatkan Indonesia di kancah International. Lagu ini akan dibawakan pertama kalinya untuk membuka penampilan SLI di konser YLYV (Yang Lokal Yang Vokal), Sabtu malam, 15 Juni 2019 di Texin Festival Kuliner, Tegal.



"Indonesia Bersatulah"
SeeMs LiKe IdiOt band
cipt. BJM


Sejenak ku berhenti tuk merenungi
Semua perjalanan yang tlah kulalui 
Percayalah, semua itu takkan sia-sia

Bangun impian dalam lubuk sanubari
Semua halang rintangan hilang kan berganti
Percayalah, semua itu takkan sia-sia

Reff:
Indonesia, bersatulah
dalam satu niat juang untuk negri
Indonesia, berangkullah
kekuatan kita takkan tertandingi

Coda:
Percayalah pada diri sendiri
takkan musnah cinta yang penuh arti

Bersatu padu cinta menjadi satu kita
kuatkan Indonesia tak tertandingi




terimakasih kepada:




  


    


SeeMs LiKe IdiOt, band Tegal jebolan Sony Music Indonesia



 


Album kompilasi Gudang Garam InterMusic Rockstar akhirnya resmi dirilis. Ada 8 band yang terjaring dari 8 kota yang berhasil masuk dalam album kompilasi tersebut.


Menurut Senior A&R Manager Sony Music Entertainment Indonesia, Shatria Dharma, album kompilasi tersebut dirilis untuk memancing kembali industri musik rock yang saat ini tengah terpuruk karena dominasi musik boyband dan Melayu.



"Karena dalam album ini, kami memperlihatkan bibit-bibit baru yang berkualitas di genre musik rock. Tentunya dengan harapan musik rock bisa kembali merajai musik Indonesia," ucap Shatria saat ditemui di Airman Planet, Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2012).



Shatria menambahkan, band-band yang masuk ke dalam kompilasi album Gudang Garam InterMusic Rockstar merupakan calon musisi besar Tanah Air yang patut diapresiasi semangat dan karyanya.



"Band-band yang ada di album ini didapatkan dengan kesadaran tentang potensi diri mereka. Sehingga mereka siap bersaing di dunia musik," jelas Shatria.



8 band yang masuk dalam album kompilasi Gudang Garam InterMusic Rockstar antara lain Mosca (Jakarta), Good Morning Everyone (Semarang), Djantan (Lampung), Krosboi (Bandung), Kredit (Medan), The Cigarette (Malang), Lidi (Tasikmalaya) dan Seems Like Idiot (Purwokerto).(ASW)




 chanel youtube SeeMs LiKe IdiOt



link:
https://itunes.apple.com/us/album/gudang-garam-intermusic-rockstar/899648543
https://www.joox.com/id/id/album/inTPP4sQvNFMJmAck3A4Ng==
https://www.liputan6.com/showbiz/read/471219/asyik-album-gudang-garam-intermusic-rockstar-dirilis-hari-ini


https://musik.kapanlagi.com/berita/8-band-rock-adu-rasa-di-hadapan-baron-ab6799.html

Repost: SLI di Sony Music Indonesia









Kapanlagi.com - Sony Music Entertainment Indonesia bekerjasana dengan Gudang Garam merilis album kompilasi bertajuk GUDANG GARAM INTERMUSIC ROCKSTAR. Album ini adalah kumpulan finalis ajang pencarian band rock yang digelar pada bulan Maret silam.
Ratusan band dari delapan kota besar di Indonesia diseleksi oleh juri top, salah satunya adalah Aria Baron. Setelah melalui beberapa proses penyeleksian, terpilihlah delapan band yang mewakili masing-masing daerah. Mereka adalah Mosca (Jakarta), Good Morning(Semarang), Djantan (Lampung), Krosboi (Bandung), Kredit (Medan), The Cigarette (Malang), Lidi (Tasikmalaya), Seem Like Idiot(Purwokerto). Delapan band tersebut mendapat kesempatan untuk masuk dapur rekamam.
Sebagai juri, Aria Baron mengaku sempat mengalami kesulitan untuk memberikan penilaian. Pasalnya, menurutnya, band peserta kompetisi kreatif dan inovatif.
"Ini yang membuat juri kesulitan saat harus menyeleksi di antara banyaknya band-band bagus. Yang menarik, dengan adanya teknologi, perkembangan musik rock pun mengalami kemajuan," ujar personil band Baron Soulmates saat ditemui di peluncuran album kompilasi GUDANG GARAM INTERMUSIC ROCKSTAR di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (19/12).
Baron mengaku puas dan senang melihat potensi anak-anak muda yang memainkan musik rock dengan rasa yang berbeda. Banyak keunikan yang ditampilkan para peserta ketika perform.
"Sebagai juri, saya senang banyak menemui peserta dengan bakat yang luar biasa di jalur rock. Potensi mereka untuk berkembang sangat besar," ungkap Baron.

 chanel youtube SeeMs LiKe IdiOt



link:
https://itunes.apple.com/us/album/gudang-garam-intermusic-rockstar/899648543
https://www.joox.com/id/id/album/inTPP4sQvNFMJmAck3A4Ng==
https://www.liputan6.com/showbiz/read/471219/asyik-album-gudang-garam-intermusic-rockstar-dirilis-hari-ini
https://musik.kapanlagi.com/berita/8-band-rock-adu-rasa-di-hadapan-baron-ab6799.html

Joe IdiOt rilis Berbakti dalam karya




Single terbaru dari bagus johan maulana ( vocalist SeeMs LiKe IdiOt ) kali ini dipersembahkan untuk relawan pendidikan karang taruna Kab.Tegal. Lagu dengan judul "berbakti dalam karya" merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas karunia berupa tanah air Indonesia. Karunia terbesar kedua setelah iman adalah tanah air Indonesia. Lagu ini mengajak kita untuk selalu berkarya, berbakti, memberi, membangun Indonesia. Salah satu yg sudah dicontohkan adalah pendidikan luar sekolah yang dilakukan oleh para relawan peduli pendidikan karang taruna kab. Tegal. Vocal : Bagus Johan Songwriter : Bagus Johan Music producer : Akhmad Ifal Recording : Shofa Studio Director : Keriibo Art Dop & editor : Verifoldism Cast : Ahmad rosidi Edi sulistiyanto Satrio adi haryanto Andianto Samsuri M. Mauludin Tri wantoro Nurohman Raharjo Mamung Budianto Nurcholidah Aisyah Devina Rizka kusuma Nayla Terimaksih untuk semua yang sudah terlibat dalam proses pembuatan music video ini,terutama warga desa harjosari lor kec.adiwerna kab.Tegal,khusunya para pemuda karang taruna mitra remaja dan fosip 13 harjosari lor. _ For business and inquire : Diarymusic.id@gmail.com 085776224324 (aray) Find Diary Music id on : Facebook : https://m.facebook.com/profile/wizard... Instagram : https://www.instagram.com/diarymusic.... Twitter : https://mobile.twitter.com/Diarymusicid1 Google+ : link #DiaryMusicid #BerbaktiDalamKarya #subscribeitugratis Please don't reupload our channel, but you can share this video. Thank

Joe IdiOt & Hendra rilis Kejar setoran




" *Kejar Setoran* " by Bagus Johan Maulana ft Hendra Rizqi Wijaya Kali ini ada yang beda dr penampilan BJM. Dia mengenakkan batik dan jas PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Lagu yang menceritakan perjuangan seorang suami untuk istrinya ini diciptakan oleh sang gitaris, Hendra. Video clip ini sengaja dibuat untuk mendukung acara *Gathering Amal Perawat Luka* yang akan diadakan 19 jan 2019. Acara yg 100% dana registrasinya akan didonasikan ke perhimpunan _Rumah Harapan_ (pegiat cancer &ODGJ tegal), itu merupakan sebuah acara peningkatan ilmu/ _upgrade_ mengenai permasalahan yg sering dijumpai dalam perawatan luka, yakni tekanan pada luka. Tekanan luka (pembuluh darah luka) sangat mempengaruhi kesembuhan. Tekanan arteri/vena pada luka mempengaruhi balutan apa yg akan diterapkan pada luka. Bagaimana tanda, penyebab dan tatalaksananya akan dibahas di acara ini. Narsum: 1. Bagus Johan maulana, AMK, SKM 2. dr. Rohmatullah, MMR 3. Eko Julianto, Amd.Kep, S.Pd, M.Kes Materi: 1. Wirausaha perawat luka 2. Managemen tekanan pada luka 3. Pemilihan dressing 4. Praktik pemeriksaan ABPI (ankle brachial pressure index) Masih tersedia *5 seat* utk berpartisipasi, meningkatkan ilmu dan skill, sekaligus beramal. Call adnan 085741209952 , Reg max 9 jan 2019. https://bit.ly/2C0PT7c

Jingle Pilkades Kabupaten Tegal 2018

17 Desember 2018 ini akan ada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 116 desa di Kabupaten Tegal. Dispermades (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) Kab. Tegal merasa perlu menggaungkan promosi kegiatan pilkades agar sukses mewujudkan terbentuknya demokrasi di desa yang baik guna memilih pemimpin desa yang amanah, dan berintegritas.

Untuk itu Joe SLI diminta membuat jingle pilkades. Mari Sukseskan bersama Pilkades serentak Kab Tegal 2018
Link download lagu jingle pilkades: https://bit.ly/2BMs6et


"PERSEKAT JAYA" New SOng



DOWNLOAD "PERSEKAT JAYA"
Singer: SeeMs LiKe IdiOt feat Febri Yoga & BEAT
WOrds by: Joe IdiOt
Arr by: SeeMs LiKe IdiOt
Rec by Yusmiari Use Mixpack Studio, Tegal
Album Persekat , Release 2018

"PERSEKAT JAYA"
Lihat dia menggiring bola, lewati lawan dibuat terpana
Kawan disana siaga, Mengumpan bole mencetak suara (gol)

Reff:
Kita bisa! Kita Percaya!
Bahkan disana Ki Gede Sebayu tersenyum Bangganya
Melihat para Laskar Persekat Jaya

Yae Yae Yae Yao Persekat Jaya, Persekat Jaya!

info blog: seemslikeidiot.blogspot.com

Download Lagu terbaru SLI "Tante Linda"